Manfaat utama yang didapat dari Program BIRU adalah pengurangan karbon yang cukup signifikan. Setelah diterapkan di ribuan provinsi, sekitar 20.000 ton karbon berhasil di potong dari adanya program BIRU ini. Pada akhirnya, pengurangan karbon memberikan dampak positif bagi lingkungan maupun kehidupan masyarakat.
Tidak hanya berhenti pada pengurangan karbon saja, penggunaan digester biogas meninggalkan bio-slurry pupuk organik yang sangat baik digunakan dalam meningkatkan hasil panen. Dibandingkan dengan pupuk kimia yang harganya kurang terjangkau dan berpotensi meninggalkan jejak lingkungan, pupuk organik lebih meningkatkan hasil panen. Dengan pupuk organik berkualitas petani kecil dapat meningkatkan hasil panen tanpa harus mengeluarkan banyak modal.
Energi yang dihasilkan dari Program BIRU telah membantu keluarga di Indonesia dalam menghemat bahan bakar untuk memasak. Fakta ini didukung oleh wawancara dengan salah satu warga dari Sulawesi selatan “Saya biasa menghabiskan Rp 220.500 setiap bulan untuk membeli LPG untuk memasak. Sekarang saya bisa menghabiskan uang untuk makanan dan susu yang lebih baik untuk anak saya.” Nurlaila, Benteng Gajah Sulawesi Selatan.
Program BIRU yang telah berjalan di Indonesia dan beberapa negara Asia telah memberi dampak pada peningkatan kesehatan dari pengurangan asap, emisi karbon, dan debu di dapur dari memasak dengan bahan bakar padat seperti kayu bakar, kotoran hewan dan batu bara. Pengurangan polusi tentunya berdampak positif juga bagi lingkungan di sekitar.