Siswa-siswi asal Teluk Bintuni, dengan disponsori oleh Tangguh LNG, berpartisipasi di program AFS STEM Innovator 2024 di Jakarta.
Teluk Bintuni – Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-22 Kabupaten Teluk Bintuni, Tangguh LNG menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui berbagai inisiatif bantuan pendidikan.
Sejak 2006, Tangguh LNG telah memberikan lebih dari 1.400 beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa asal Tanah Papua. Dalam satu tahun terakhir saja, 63 pelajar dari Teluk Bintuni telah menerima beasiswa pendidikan tinggi dan kini tengah menempuh studi di berbagai universitas, termasuk Universitas Cendrawasih di Jayapura, Universitas Papua di Manokwari, serta Universitas Kristen Papua dan Politeknik Saint Paul di Sorong.
Dukungan terhadap pelajar Papua juga diperluas melalui kerjasama dengan Kedutaan Besar Inggris dalam bentuk program Beasiswa Chevening/bp. Diluncurkan pada Agustus 2024, program ini dirancang untuk mendukung tiga pelajar Papua menempuh jenjang studi S2 selama satu tahun di Inggris, sepanjang periode 2025 hingga 2028.
Akses belajar untuk pelajar dan guru
Sejak tahun 2022, sebanyak 29 pelajar Teluk Bintuni berusia 15-17 tahun telah mengikuti program AFS STEM Innovator di Jakarta, yang dirancang untuk membekali generasi muda dengan keterampilan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM).
Tahun ini, dua guru dari Tomu dan Bintuni terpilih untuk mengikuti AFS Youth Assembly di New York di bulan Agustus mendatang, bersama peserta dari berbagai negara.
Untuk mendukung keberlangsungan pendidikan dasar di kampung-kampung, Tangguh LNG saat ini juga menyediakan honorarium bulanan bagi 32 guru kontrak, melalui kerja sama dengan tiga yayasan pendidikan setempat: Muhammadiyah, YPK dan YPPK.
Melalui berbagai inisiatif ini, Tangguh LNG terus berupaya mendukung kemajuan pendidikan di Papua Barat, sebagai bagian dari kontribusi jangka panjang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasinya.
Tangguh LNG is the largest gas producer in Indonesia, contributing around 35% of national gas output.
Tangguh has been operating since 2009 and now consists of offshore gas production facilities supplying three LNG trains, each with a capacity of 3.8 million metric tonnes per annum (mtpa).
Currently, 70 percent of the workforce operating Tangguh LNG is from Papua, including over 100 young Papuans who have completed a three-year internationally certified technician training programme.
bp Indonesia: +62 21 7854 8743, wigra.hanafiah@bp.com